Sabtu, 24 September 2016

TERNYATA ORANG INDONESIA KURANG MENGHARGAI TEH


" Cobalah saksikan, dirumah, kita tentu miliki stock teh bukan? Teh memanglah jadi keperluan keseharian untuk orang Indonesia. Tetapi mengapa demikian ada tamu, umumnya kita katakan, 'maaf ya ada hanya teh', " papar Ratna Somantri.

Ahli teh itu mengungkap, animo orang Indonesia pada teh masihlah begitu minim. Walau sebenarnya, Indonesia yaitu negara penghasil teh paling besar ketujuh didunia.

 " Lain dengan orang luar negeri yang begitu menghormati teh. Sebut saja Inggris, China, Jepang.. Mereka miliki kebiasaan minum teh. Ini sesuai sama sejarahnya, dahulu teh cuma bisa diminum oleh keluarga kerajaan atau keluarga kaisar, " tutur Ratna di sela-sela konferensi pers peluncuran Teavana di Starbucks Kota Kasablanka, Rabu (7/9/2016).

Penulis buku 'The Story in a Cup of Tea' itu lalu menerangkan. Kebun teh pertama di Indonesia ada sekitaran era ke-17. Pada saat itu, minum teh yaitu aktivitas yang begitu trendi di Eropa.

 " Lalu dibuatlah kebun-kebun teh oleh Belanda. Hingga Indonesia merdeka, teh yaitu satu diantara komoditas ekspor paling utama, " imbuhnya.

Kebun teh lalu menggurita di beberapa pelosok Indonesia, terlebih Pulau Jawa. Oleh lantaran supply yang banyak, harga teh juga jadi murah.

 " Tersebut kenapa teh sama dengan simpel, orangtua. Walau sebenarnya kita butuh mengapresiasi teh kian lebih itu. Indonesia juga miliki teh yang diekspor ke mancanegara, " tutur Ratna.

Teavana umpamanya, merk speciality tea yang disadarisisi Starbucks mempunyai dua varian teh dari Indonesia.
 " Di negara aslinya (AS), Teavana miliki beberapa ratus type speciality tea dari beragam negara. Ada dua type teh dari Indonesia, satu diantaranya Golden Black Tea, " katanya.

Hadirnya Teavana di gerai Starbucks Indonesia diinginkan dapat " mengangkat derajat " teh sebagai minuman yang kaya cita rasa seperti kopi.

 " Orang Indonesia kurang menghormati teh. Walau sebenarnya dari sisi rasa, teh begitu enak bila digabung beragam buah atau bunga. Tak akan ada kata 'cuma' sebelumnya kata 'teh', " tutupnya.

1 komentar: